Saturday, January 24, 2009

Komponen Tutur


Dalam setiap komunikasi menggunakan bahasa, penutur menyampaikan informasi yang terjadi dalam peristiwa tutur, karena interaksi berbahasa tersebut melibatkan penutur dan mitra tutur dengan suatu pokok tuturan dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu (Chaer dan Agustina, 1995:61). Jadi terjadinya interaksi kebahasaan untuk saling menyampaikan informasi antara penutur dan mitra tutur tentang suatu topik atau pokok bahasan pada waktu, tempat, dan situasi tertentu disebut peristiwa tutur.

Hymes merumuskan bahwa suatu peristiwa tutur harus memenuhi delapan komponen tutur, yaitu SPEAKING. (1) Setting berhubungan dengan waktu dan tempat pertuturan berlangsung dan Scene mengacu kepada situasi pertuturan. Perbedaan setting dan scene mengakibatkan variasi bahasa. (2) Participant adalah peserta tutur, yaitu penutur, mitra tutur dengan status sosialnya. (3) Ends mengacu pada maksud dan tujuan tuturan. (4) Act Sequences berhubungan dengan bentuk ujaran dan isi ujaran. (5) Key berkaitan dengan nada suara/tone, penjiwaan/spirit, sikap atau cara/manner saat suatu tuturan diucapkan. (6) Instrumentalities berkaitan dengan saluran/channel dan bentuk bahasa (the form of speech) yang digunakan dalam tuturan. (7) Norms of Interaction and Interpretation adalah norma atau aturan yang harus dipahami dalam berinteraksi. (8) Genre mengacu pada bentuk penyampaian, seperti puisi, peri bahasa, prosa. Ada yang membedakan genre ke dalam tiga jenis, yaitu percakapan di dalam gedung, di luar gedung, dan melaui media. Keseluruhan komponen dan peranan komponen tutur dalam sebuah peristiwa berbahasa disebut peristiwa tutur (speech event).

No comments:

Post a Comment